Minggu ini ada 3 tanggal merah di hari kerja. Hari Senin, Kamis, dan Jumat. Sebenarnya bisa saja aku mengambil cuti di hari Selasa dan Rabu supaya bisa menadapat ekstra libur, tapi ternyata tanpa mengambil cuti pun hari Selasa dan Rabu aku mendapat jatah WFH, jadilah aku libur seminggu penuh. (Tidak sepenuhnya libur juga sih, karena hari Selasa dan Rabu masih ada jatah mention twitter kring_pajak yang perlu dijawab).
Berbeda dengan diriku beberapa tahun yang lalu, pulang ke Malang bukan lagi suatu hal istimewa yang ku nanti. Ya, memang banyak sekali hal yang telah berubah. Dua sahabatku 1 kostan minggu ini pulang ke daerah masing-masing, Dimas ke Surabaya dan Faisal ke Madiun. Mereka mendapat jatah work from homebase selama 2 minggu. Sebenarnya aku 1 kostan ber-8 orang yang dulunya adalah alumni STAN, dengan pulangnya Dimas dan Faisal sontak otomatis tinggal ber-6 yang di kost.
Minggu pagi tanggal 16 Agustus, giliran Dwi yang gupuh ingin pulang. Dia sama sepertiku mendapat jatah 1 minggu free karena Selasa dan Rabu WFH. Dia punya tujuan pulang, sebentar lagi dia akan menikah sehingga dia ingin pulang ke Solo untuk mengurus surat pindah nikah di Malang. Pulangnya Dwi membuat kostan menjadi hanya 5 orang. Tapi, ternyata hanya 4 orang karena Alif juga ikut pulang pada hari yang sama.
Aku pikir suasana kostan tidak akan lebih sepi lagi, sampai pada akhirnya hari Rabu, 19 Agustus 2020 Tyo dan Bahy ikut pulang yang menyisakan aku dan Chandra saja. Chandra yang jarang di kostan dan tidak terlalu dekat denganku praktis membuatku merasa sendirian di kostan ini.
Sedih sih tidak. Tapi, rasanya sepi saja. Biasanya ada saja orang yang bisa di-tonggoi, tapi beberapa har ke depan aku sendiri.