Senin, 26 Desember 2011


Novel Raditya Dika, Marmut Merah Jambu. Gw pingin nulis beberapa kutipan tentang orang yang lagi jatuh cinta. 

"Orang yang jatuh cinta diam-diam tahu dengan detil semua informasi orang yang dia taksir, walaupun mereka belum pernah ketemu"
Sebagai orang yg jatuh cinta diam-diam, gw juga ngerasain hal ini. Mencari informasi tentang org yg gw suka ke sana ke mari, dari temen, dari fb nya, twitter nya. 

salah satu puisi yg pernah gw buat tentang cinta
Dan "Orang yang jatuh cinta diam-diam memenuhi catatannya dengan perasaan hati yang tidak tersampaikan" . Sama kayak gw, gw lebih lebih buat milih nulis perasaan hati gw ke blog atau buku gw. Banyak coretan-coretan kecil di sana. Dan ini semua juga salah satunya.

di novel ini Dika mengutip kalimat Oscar Wilde 
"Seperti dua kapal yang berpapasan sewaktu badai, kita telah bersilang jalan satu sama lain, tapi kita tidak membuat sinyal, kita tidak mengucapkan sepatah kata pun,kita tidak punya apa pun untuk dikatakan"

Walaupun gw sama dia lumayan sering ketemu, jarang ada kalimat yg bisa terucap dari mulut gw. Paling-paling gw cuma bisa senyum ke dia. Dan tenang aja, gw gk grogi waktu itu. Karena itu sudah biasa. Tapi, gw tau dari cara dia mandang gw. Dia melihat gw sama dengan melihat orang lain. Sampek pernah gw buat dalam buku tulis di belakang " KAPAN kamu bisa benar-benar melihat aku dengan seksama?". Dan suatu kali juga, gw nulis "We meet everyday, but there is no word to say"

Masih banyak, kata-kata yang indah itu, kata-kata yang membuat gw tahu, ternyata memang begitulah gw selama ini, jatuh cinta diam-diam. 

"orang yang jatuh cinta diam-diam selalu bertingkah seperti seorang penguntit"
Gw rasa emang iya, bukan nguntit karena pingin nyolong sesuatu. Tapi, karena saking penasarannya apa yang bakal dia lakukan, dan bertanya dalem hati " apa yang bisa gw lakuin buat dia?"

"hampir semua orang yang jatuh cinta diam-diam pernah menelepon orang yang mereka taksir dan langsung menutup teleponnya kembali. hal yang membedakan paling hanya jam mereka menelepon"
Ya, beberapa kali. Tapi waktu itu ibunya yg ngangkat wkakakaka :D

"orang yang jatuh cinta diam-diam pada akhirnya selalu melamun dengan tidak pasti, memandang waktu yang berjalan dengan sangat cepat dan menyesali semua perbuatan yang mereka lakukan dulu"
Gw sempet nyesel kenapa gw gak bilang dari dulu aja. Tapi, prinsip gw " there is no regret life " Dan karna itu, gw tau pasti ada hikmah di balik semua itu.

"orang yang jatuh cinta diam-diam harus bisa melanjutkan hidupnya dalam keheningan"

Kalo baca 4 kalimat diatas, ternyata menyedihkan juga ya orang yg jatuh cinta diam-diam. Ending kisahnya gak jelas. Haha, tapi walaupun gitu, gw tetep enjoy kok menjalani hidup gua sebagai orang yang jatuh cinta diam-diam. Meskipun sebenernya gw gak ingin begini.

Tapi akhirnya gw sadar bahwa :

"Pada akhirnya, orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa mendoakan. Mereka cuma bisa mendoakan, setelah capek berharap, pengharapan yang ada dari dulu, yang tumbuh dari mulai kecil sekali, hingga makin lama makin besar, lalu semakin lama semakin jauh.
Orang yang jatuh cinta diam-diam pada akhirnya menerima.

Orang yang jatuh cinta diam-diam paham bahwa kenyataan terkadang berbeda dengan apa yang kita inginkan. Terkadang yang kita inginkan bisa jadi yang tidak kita sesungguhnya kita butuhkan. Dan sebenarnya, yang kita butuhkan hanyalah merelakan.

Orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa, seperti yang mereka selalu lakukan, jatuh cinta sendirian."

Gw sadar emang cinta gak bisa dipaksain. Cinta emang datang dan tumbuh dengan sendirinya. Dan Cinta emang aneh.
Dan yg terakhir, klo saja dia tau klo emang, dia orang yang menghilangkan rasa selai kacang di lidah gue.  

Di catatan kecil gw ini. Gw cuma pingin ngeungkapin isi hati gw :') . Gak perlu tanya dan silahkan klo bilang posting yang aneh. Karna emang, cuma gw yang tahu isi dan makna dari tulisan-tulisan ini.

Minggu, 11 Desember 2011

Konoha High School 3 ( Vicko Version )

Sebulan berlalu. Naruto telah menjadi sesosok orang yang sudah akrab di antara teman-temannya. Naruto juga tidak menjadi pendiam seperti saat di Yakuniku. Dia sering berpetualang bersama teman-temannya. Hampir semua anak di kelas Naruto sangat menyukai travelling. Dan itu membuat Naruto sering pergi bersama teman-temannya.
" Siapa nama anak itu? " tanya Naruto ketika dia baru saja tiba di kelas.
" Yang mana? Yang sedang membaca buku itu? "Shikamaru mencoba mencari anak yang dimaksudkan oleh Naruto.
" Iya. Dia. Siapa namanya? "
" Bukankah sudah 1 bulan lebih kau berada di sini? Mengapa kau masih belum mengenalnya?" Tanya Shikamaru yang bingung. " Namanya Sasuke ", tambah Shikamaru.
" Sasuke? Dia memang selalu sendiri? " Tanya Naruto lagi.
" Tidak. Hanya saat ulangan saja. Dia tipe seseorang yang bisa mengatur suasana. Serius atau santai. Kau aneh sekali Naruto. Padahal dia cowok yang sangat populer di kelas ini, bahkan di sekolah "
" Hm.. jadi begitu ya"
Naruto bingung. Mengapa sepertinya dia tidak pernah melihat anak itu? Atau ada yang salah? Naruto menyiapkan buku pelajaran yang akan di bahas pada hari ini. Sejak berada di Konoha. Naruto menjadi anak yang cukup rajin. Dia sanagat bersemangat sekolah dan belajar. Serta terus memainkan gitarnya, yang menjadi teman kesehariannya.
" Ah.. percuma. Sudah pukul 8 lewat. Mr. Kakashi tidak juga datang. Mungkin dia sedang ada rapat. " teriak Hyuga Neji yang juga merupakan teman Naruto.
" Hey, Naruto! Kau pandai bermain gitar kan?" tanya Hinata secara tiba-tiba yang membuat Naruto cukup terkaget.
" Ah.. tidak. Aku hanya bisa memainkan beberapa lagu" Ucap Naruto. Naruto memang tidak pendai bermain musik. Dia tidak pernah mengikuti kursus. Di anggota keluarganya pun tidak ada yang bisa bermain musik. Jadi, setiap ada waktu luang. Naruto hanya bisa bermain dan berlatih sendiri.
" Tapi, ku lihat kau selalu membawa gitar itu " ucap Hinata lagi. Nampaknya, Hinata benar-benar tertarik kepada dunia musik.
" Iya. Aku memang suka memainkan lagu ini berulang-ulang. Aku tidak bisa yang lain. Hehehe " jawab Naruto sambil menyodorkan sebuah lagu dari... darimana ya? Mungkin Cina? atau Hongkong? atau mungkin Thailand?
" Ini bukan lagu Jepang kan? " Tanya Hinata lagi.
" Bukan."
" Lalu? " ini lagu yang aku ciptakan sendiri.
" Wah serius? Kau sungguh hebat" Senyum Hinata mengembang. Senyum yang diberikannya saat pertama kali bertemu Naruto.
" Aku mau mengatakan sesuatu. Tapi ini hanya antara kau dan aku ya? " Bisik Naruto kepada Hinata yang membuat Hinata bingung.
" Baiklah. Tapi, jangan memberi tahuku tentang suatu hal yang aneh!! " ucap Hinata. Hinata sungguh deg-deg an. Apakah ini artinya Naruto akan?
" Tentu saja. Sebenarnya, lagu ini adalah aransemen dari lagu band luar negri. Liriknya tidak sama. Tapi, sedikit berkesinambungan " jelas Naruto.
" Ah ku pikir kau akan mengatakan apa. Jadi, kau mengaransemen ulang? Kau seharusnya menjadi musisi hebat Naruto "
" hahaha.. awalnya ku pikir iya. Namun, aku hanya ingin membuat musik sebagai bagian dari hidupku saja. Bukan hidupku. Hei, kau mau mendengar aku memainkannya? Datanglah ke lantai atas sekolah saat pulang nanti "
***
This song might be not melodious as other songs
But, for me, this song is full of meaning
In every note and word that is written

For the smile you gave, guided the pen to communicate the feeling, into a melody that rhymes with my emotions
Do you know how I did it?
It's all because of you

This song you are listening right now 
I didn't compose it
Do you know?
I don't dare to do it, oh darling
Do you know who composed this song?
Remember always,
This song you're listening to right now
I didn't compose it
Do you know?
I don't dare to do it, oh darling
Do you know who composed this song?
Remember always, the person is you

Do you know how I did it?
It's all because of you

" Lagu yang bagus Naruto! Di pertarungan musik yang di adakan sekolah nanti. Kau harus tampil! " seru Hinata begitu mendengar alunan suara Naruto.

Sabtu, 10 Desember 2011

Konoha High School 2 ( Vicko Version )

Kala itu Naruto sedanng duduk di depan apartemennya yg baru. Apartemennya tidak terlalu besar. Bila dibandingkan dengan apartemennya yang berada di Yakuniku, jelas berbeda.
" Kau sudah siap Naruto?" tanya ayah angkatnya, tuan Jiraiya. Beliau adalah pengusaha coklat yang terkenal di dunia. Tidak heran, Naruto selalu merasa kesepian. Orang tuanya sering ke luar negri dan meninggalkan Naruto sendiri.
" Baiklah" jawab Naruto sembari berdiri dan mengambil tas nya.
***
" Selamat pagi. Perkenalkan, namaku Uzumaki Naruto! "
" Baikalah, jadi namanya adalah Naruto. Selamat bergabung dengan kelas kami " ucap seorang guru, yang Naruto tau namanya dari name tag nya "Hiruka".
" Di mana tempat saya, Sir? " tanya Naruto kebingungan. Dia tidak melihat ada bangku kosong dimana pun.
" Wah iya juga. Bagaimana ya? Ah. Kamu pakai kursi saya. Dan duduk di sudut itu. Kan kebetulan juga mejanya cukup besar untuk 2 orang" jawab Mr. Hiruka.
" Dengan seorang perempuan? " Naruto heran. Selama ini dia tidak pernah bisa berkomunikasi dengan perempuan. Mengucapkan sepatah katapun belum pernah.
" Kenapa? ada masalah? atau kau mau duduk di depan sini?" ucapnya sambil menunjuk meja guru.
" Ah tidak apa. " Naruto mengumpat 'Sial, jauh lebih baik aku duduk dengan perempuan itu daripada di depan kelas'.
Naruto berjalan menyusuri meja-meja di kelas. Dengan di lihat semua siswa di kelas itu. Dan dia sampai pada bangku yang ditujunya. 
" Hai! " sapa perempuan yg ada di sebelah Naruto.
" ...." 
" Kau terlihat sangat kaku. Canggung dengan perempuan kelihatannya. Benar kan?" ucap perempuan itu.
" I..i..iya " Oops.. apa yang aku katakan? Bodoh. Kenapa aku mengatakan hal sebodoh itu
" Aku Hyuga Hinata. Salam kenal" senyum perempuan itu, semakin membuat Naruto canggung.
" A..aku Uzumaki Naruto"
" Tentu aku sudah tau. Kau tadi mengatakannya di depan kelas, bukan? hahahah kau ini lucu sekali" jawab Hinata.
" Sssst.. Hinata..Hinata.. Mengapa kau begitu ribut? Tidak seperti biasanya kau yg pendiam" bisik Ino.
"...."
" Ayo kita perhatikan " ucap Naruto yang mulai bisa mengikuti suasana