" Kau sudah siap Naruto?" tanya ayah angkatnya, tuan Jiraiya. Beliau adalah pengusaha coklat yang terkenal di dunia. Tidak heran, Naruto selalu merasa kesepian. Orang tuanya sering ke luar negri dan meninggalkan Naruto sendiri.
" Baiklah" jawab Naruto sembari berdiri dan mengambil tas nya.
***
" Selamat pagi. Perkenalkan, namaku Uzumaki Naruto! "
" Baikalah, jadi namanya adalah Naruto. Selamat bergabung dengan kelas kami " ucap seorang guru, yang Naruto tau namanya dari name tag nya "Hiruka".
" Di mana tempat saya, Sir? " tanya Naruto kebingungan. Dia tidak melihat ada bangku kosong dimana pun.
" Wah iya juga. Bagaimana ya? Ah. Kamu pakai kursi saya. Dan duduk di sudut itu. Kan kebetulan juga mejanya cukup besar untuk 2 orang" jawab Mr. Hiruka.
" Dengan seorang perempuan? " Naruto heran. Selama ini dia tidak pernah bisa berkomunikasi dengan perempuan. Mengucapkan sepatah katapun belum pernah.
" Kenapa? ada masalah? atau kau mau duduk di depan sini?" ucapnya sambil menunjuk meja guru.
" Ah tidak apa. " Naruto mengumpat 'Sial, jauh lebih baik aku duduk dengan perempuan itu daripada di depan kelas'.
Naruto berjalan menyusuri meja-meja di kelas. Dengan di lihat semua siswa di kelas itu. Dan dia sampai pada bangku yang ditujunya.
" Hai! " sapa perempuan yg ada di sebelah Naruto.
" ...."
" Kau terlihat sangat kaku. Canggung dengan perempuan kelihatannya. Benar kan?" ucap perempuan itu.
" I..i..iya " Oops.. apa yang aku katakan? Bodoh. Kenapa aku mengatakan hal sebodoh itu
" Aku Hyuga Hinata. Salam kenal" senyum perempuan itu, semakin membuat Naruto canggung.
" A..aku Uzumaki Naruto"
" Tentu aku sudah tau. Kau tadi mengatakannya di depan kelas, bukan? hahahah kau ini lucu sekali" jawab Hinata.
" Sssst.. Hinata..Hinata.. Mengapa kau begitu ribut? Tidak seperti biasanya kau yg pendiam" bisik Ino.
"...."
" Ayo kita perhatikan " ucap Naruto yang mulai bisa mengikuti suasana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar