Selasa, 29 Juli 2014

Sahabat Nan Jauh di Mato

Ku balik lembar per lembar sebuah buku berjudul "MUHAMMAD the greatest story". Aku semakin terkesan dan tersentuh membaca lembar demi lembar buku ini. Buku ini benar-benar membuatku ingin mengenal Nabi Muhammad SAW lebih dalam. Dan juga tentunya menjadi pemeluk agama islam yang sholih dan mengamalkan isi Al-Qur'an.

Buku ini adalah salah satu dari 5 buku yang dipinjamkan temanku. Beberapa bulan yang lalu dia pergi umrah ke Makkah. Sejak kembali dari Makkah, dia berubah menjadi wanita islamic. Dia mulai belajar banyak tentang islam dan juga mendakwahkannya. Dia menuliskan di blog nya pengalaman pertama menggunakan jilbab syar'i. Tidak hanya itu, dia juga mulai melaksanakan sunnah-sunnah Rasul yang sebelumnya jarang dia kerjakan.

Jujur saja, dia hanya berdakwah melalui media blog. Dan sedikit di broadcast bbm. Namun, efeknya sangat mempan. Dari awal aku adalah blog traveler nya. Setiap dia menuliskan posting baru, aku aku men-cek blog nya dan membaca posting itu. Tapi, aku mulai tertegun membaca tulisan pengalamannya selama umrah. Aku sangat terkesan. Melalui tulisan kecilnya dia membuatku bercita-cita untuk segera memenuhi undangan Allah SWT menuju Makkah.

Terus terang meskipun dia adalah tipikal anak yang supel dan mudah bergaul, namun jiwa sosialisnya tidak begitu besar. Mungkin terhalang oleh kewajiban belajar di sekolah karena tuntutan cita-citanya yang tinggi untuk menjadi seorang dokter. Selama kami di smp, dia hanyalah siswa biasa dan tidak aktif dalam kegiatan osis atau kegiatan sekolah. Namun, satu hal yang aku tahu bahwa dia sangat serius dalam mengejar cita-citanya.

Walaupun jiwa sosialis nya tidak begitu besar. Namun, dakwahnya mengena di hati. Aku sering sharing dengannya. Tidak hanya tentang islam. Terkadang ketika aku atau dia kesal oleh teman-teman kami di sekolah, kami saling bercerita. Dia juga seringkali berkata padaku jangan sampai sekali-sekali terbawa arus sehingga menjadi pelajar yang buruk.

Meskipun dakwah yang dilakukannya termasuk sederhana. Itu cukup memberikan efek besar. Aku jadi teringat oleh tweet temanku padanya yang mengatakan bahwa dia memiliki aura positif. Hahaha. Mungkin temanku benar, dia memang membawa aura positif.

Dan yang terakhir, aku ucapkan banyak terima kasih karena telah berbagi pengalman dan kadang-kadang juga menanggapi percakapan gak jelas khas-ku. Hahaha. Teruskan Dakwahmu! Keep Inspiring!


Senin, 28 Juli 2014

Ramadhan Tahun Ini

Assalamu'alaikum wr. wb.

Nggak terasa bulan puasa yang semuanya 29 hari tiba-tiba sudah berlalu aja. Dari puasa hari pertama yang rasanya mengawali semua perbaikan diri di bulan Ramadhan ini hingga puasa terakhir puncak kemenangan yang telah kita raih (Walaupun nggak tahu kita baru saja menang dari apa, menang dalam memerangi hawa nafsu mungkin?). Aku masih ingat gimana puasa hari pertama yang niatnya tahun ini bisa khatam. Akhirnya, bacaan Al-Qur'an yang sudah sampe' juz 20 an, aku ulang dari juz 1 lagi. Di hari pertama, aku sukses mencapai target membaca 5 lembar per sholat. Bahkan aku melampuinya, aku berhasil membaca 45 halaman di hari pertama. Menginjak hari kedua rasa malas kembali datang -,_- Akhirnya aku hanya menambah 15 halaman. Dan seterusnya dan seterusnya, hingga akhirnya Ramadhan tahun ini aku kembali gagal mengkhatamkan AL-Qur'an.

Rasa lapar di bulan Ramadhan memang tidak terlalu terasa. Sejak kelas 6 SD aku sudah merutinkan diri untuk berpuasa senin-kamis. Niat awal senin-kamis waktu itu adalah agar aku bisa mendapat nilai yang memuaskan saat ujian nasional SD. Dan akhirnya aku lanjutkan sekalian ngirit uang sangu hehehehe. Namun, di 10 hari kedua ketika di siang bolong kadang-kadang perutku terasa lapar. Wah, mungkin Allah sedang mengujiku karena aku terlalu sombong. Akhirnya, istighfar berkali-kali aku ucapkan agardihilangkan dari rasa lapar tersebut :)

Ramadhan tahun ini aku lumayan sukses dalam mengadakan acara buka bersama Alumni OSIS SMPN 1 Singosari 3 angkatan mulai tahun 2011-2013. Walaupun dengan persiapan yang kurang maksimal, alhamdulillah buber yang dilaksanakan pada tanggal 12 Juli itu bisa sukses dengan bantuan teman-teman panitia. Gara-gara buber ini, aku jadi kembali berhubungan dan bersilaturahmi dengan osis angkatanku untuk membahas acara ini. Beberapa di antara osis angkatanku memang menjadi panitia dalam buber ini. Dari rapat-rapat persiapan buber itu, perasaan lama sempat kembali muncul walau akhirnya pupus dengan cepat juga hahahaha. Gara-gara persiapan buber ini, aku juga kembali berhubungan dengan sahabat lamaku saat ada di smp. Dia tampak tidak berubah sama sekali saat kami bertemu, masih seseru seperti dulu, walau aku dan Danu terkadang berpikir bahwa dia telah banyak berubah sejak dia hampir tidak pernah berkumpul bersamaku dan Danu lagi.



Saat pembuatan video story untuk buber alumni
Alumni OSIS angkatan 2011
Selain itu, ada juga cerita baru di Ramadhan kali ini. Buber Jupanca. Buber yang setiap tahun diadakan 5 kali berturut-turut dan tahun ini menginjak tahun ke-6 nya. Awalnya, buber Jupanca ini akan diadakan tanggal 20 Agustus. Ada sekitar 9 orang yang sudah konfirmasi kehadirannya. Namun, saat H-7 3 orang mengkonfirmasi tidak jadi datang ditambah teman-teman dari osis smanela yang sedang sibuk mempersiapkan program kerjanya. Akhirnya, buber Jupanca diundur tanggal 25 Juli bersamaan dengan pulangnya Fanny ke Malang. Tapi, saat Danu dan aku tanya di grup Jupanca untuk konfirmasi, teman-teman tidak ada yang menjawab. Akhirnya, aku sms ke beberapa anak Jupanca. Hasilnya sama, tidak ada yang menjawab. Sampai akhirnya Danu mengganti nama grup menjadi "Jupanca Gagal Buber", aku menjawbanya "Halah, mosok gagal." Masih tidak ada yang merespon. Sampai pada tanggal 25 tidak ada kepastian. Dan Buber resmi ditiadakan. Tanggal 26 Julinya aku berbincang-bincang dengan Danu. Tapi, ada satu catatan. Walaupun saat itu tidak ada yang respon. Tapi, ada satu anak yang bolak-balik sms aku dan Danu. Isinya tetap sama "Buber e sido kapan?" Bahkan saat tanggal 25 Juli dia masih sms, "Dino iki sido buber a?". Barang 6 kali dia sms kepadaku dan Danu, dengan pertanyaan yang sama dan jawaban yang sama. "Gak eruh, gak ono seng respon.". Dan di tanggal 26 Juli itu, aku meminta pendapat Danu jika diadakan buber Jupanca sorenya di Bakso Cak Kar. Danu setuju. Akhirnya, aku menginformasikan ke anak-anak Jupanca. Banyak yang respon terlalu mendadak. Tapi, setidaknya niatku hanya ingin menyambung silaturahmi dan menyambung rantai Buber Jupanca yang sudah 5 tahun diadakan. 

Sorenya, aku menjemput Tyo, seseorang yang sangat aktif bertanya di atas tadi. Kami berangkat bersama menuju bakso Cak Kar. Kami sampai sekitar pukul 17.00. Dan tidak ada anggota Jupanca yang datang. Mungkin habis ini. Kami menunggu, menunggu, dan menunggu. Hingga adzan maghrib tidak ada seorangpun yang datang. Akhirnya baru beberapa saat kemudian Danu datang. Alhasil, cuma 3 orang ini yang datang di Buber Jupanca. Setidaknya, kami tetap menyambung rantai Buber ini.

Hingga akhirnya, 28 Juli Hari Raya Idul Fitri tiba.

Akhiru Kalam, Selamat Hari Raya Idul Fitri! TaqabalAllahu minna wa minkum. Mohon maaf atas semua kesalahanku ke kalian ya! :)

Wassalamu'alaikum wr. wb.