Selasa, 11 Oktober 2016

The Epic Story of Farewell #1 - Pengumuman SNMPTN

Berada di perantauan malah membuatku semakin merindukan rumah. Merindukan rumah malah membuatku semakin nostalgic dan membuka semua cerita, chat, gambar dari kejadian masa silam. Jadilah, aku barusan membuka chat What's Next Squad yang bertanggal 9 Mei 2015. Persis 1 tahun 6 bulan yang lalu. Saat pengumuman SNMPTN diposting.

Saat itu, dari 14 anggota grup What's Next hanya 2 orang yang diterima. Nabila di FK Unpad dan Dinda di FTI ITS. Padahal, hampir semua yang ada di grup itu optimis diterima SNMPTN. Optimisme kami cukup masuk akal mengingat trend positif smanti yang selalu banyak diterima di perguruan tinggi. Apalagi, banyak diantara kami yang berada di peringkat atas paralel. Kami juga dengan penuh strategi memilih jurusan yang benar-benar berpeluang besar. Contohnya, Laksmi di FKG Unair (tak kaget dengan peringkatnya yang tinggi),  Syafiq di IPB (Dekan IPB alumni smanti), Cahya di Pend. Matematika UM, Vicky di FTI ITS, dan aku di PWK UB. Kami masing-masing berada di peringkat pertama di tiap pilihan kami.

Awalnya, hari itu adalah hari yang paling mendebar-debarkan. Meski begitu, aku yakin di grup Whats Next yang sejak pagi hari ramai membahas pengumuman SBMPTN banyak di antara mereka optimis akan lulus. Begitu pukul 17.00 tiba, semua kaget dan tidak percaya dengan pengumuman itu. Kami semua gagal diterima snmptn #readteam.

1 komentar: