Berada di perguruan tinggi yang sarat dan terkenal akan "drop out"-nya tentu saja membuat semua orang jadi parno (paranoid). Sejak sosialisasi di SMA mengenai PKN STAN saja, semua sudah membahas tentang adanya drop out ini. Jadinya, ketika aku pertama kali tiba di kampus Ali Wardhana ini aku juga ikut parno. Aku tidak berani berperilaku aneh-aneh. Aku tidak berani mengenakan jaket di kampus, aku tidak berani tidak mengenakan kemeja lengan panjang, aku tidak berani tidak memakai sepatu pantofel, dan aku tidak berani-tidak berani lainnya yang disebabkan aku takut drop out. Dan satu lagi, aku tidak berani ambil jatah/bolos/izin karena sakit/tidak masuk kuliah.
Padahal jika kita tahu, ancaman drop out tidak semengerikan itu. Walaupun kita tidak pintar-pintar amat dan tidak rajin belajar-rajin belajar amat, selama kita rajin masuk kuliah dan mendengarkan dosen insya Allah kita aman dan tidak akan di drop out. Ya, memang sih terkadang ada temanku yang bernasib buruk. Entah mendapat dosen killer yang membuat dia di drop out atau terkena masalah sepele lain yang membuat dia harus pulang lebih cepat dari kampus Ali Wardhana ini.
Oh iya, jadi meluber ke mana-mana membahas tentang drop out ini. Jadi, intinya seperti judul. Dulu aku takut ambil jatah. Saat semester 1 aku tidak pernah tidak masuk dan absenku selalu penuh. Semua berubah saat masuk ke semester 2. Saat itu ada 1 Minggu yang libur selama 3 hari kerja. Jadinya, kuliah cuma masuk Senin dan Selasa. Alhasil, aku pertama kali ini mengambil jatah dan tidak masuk kuliah hari Senin dan Selasa (2 matkul saja). Setelah itu, aku jadi mulai berani memanfaatkan jatah ini. Normalnya, selama 1 semester kita boleh tidak masuk selama 3x per matkul. Jadi, hampir setiap semester aku memanfaatkan 1x jatah untuk pulang ke Malang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar