Rabu, 18 Juli 2018

Liburan ke Bandung 3 hari 2 Malam

Jeda waktu kuliah di antara dies natalis PKN STAN, aku menghabiskan waktu liburan selama 3 hari di Bandung bersama Akmal (partner ke Singapore-Malaysia), Daru (teman kamar sebelah, Dwi dan Bahy (yang juga 3 tahun 1 kos denganku). Kami sudah merencanakan hal ini dan bahkan membuat itenary seminggu sebelumnya. Sebenarnya, aku sudah pernah ke Bandung di tahun 2010 saat masih SMP. Tapi saat itu aku pergi ke mana pun bersama temanku dan tentunya dia yg membayari hehehe. Jadi, saat itu aku ikut saja dia mau pergi ke mana saja. Dan aku juga tidak memikirkan budget. Berbeda dengan sekarang di saat kami semua tidak memiliki kerabat yang bisa diinapi dan channel yang bisa digunakan untuk membayar murah tiket masuk (karena saat di tahun 2010, seringkali aku masuk wisata gratis atau membayar setengah karena temanku adalah anak komandan).

Malam Selasa tanggal 20 Juli tahun 2018, aku dan teman-temanku pergi ke apartemen Akmal yang berjarak sekitar 3km dari kampus STAN di accent apartment. Kami berencana menginap di sana dan menghabiskan waktu hingga pagi hari kami berangkat. Setibanya kami di parkiran accent dengan mengendarai motor, kami tidak langsung pergi ke apartemen Akmal. Kami terlebih dahulu menaruh beberapa barang di mobil agar besok tidak terburu-buru. Nahas memang. Saat teman-temanku sudah menaruh barang beranjak pergi, aku menemukan bahwa ban belakang mobil Akmal bocor. Ternyata ada mur segede gaban yang menancap di ban mobil Akmal. Akmal sempat panik dan menelepon ayahnya. Atas saran Daru, Akmal menggunakan jasa go-auto untuk penggantian mobil serep.

Sembari menunggu go-auto datang, aku dan teman-temanku pergi ke apartemen Akmal dan menonton film bersama. Sekitar 1 jam kemudian orang go-auto datang dan Akmal, aku serta Daru turun ke bawah ke parkiran tempat mobil Akmal berada. Tidak kurang dari setengah jam semuanya beres. Bahkan ternyata go-auto juga bisa menambal ban mobil. Mantaaappp. Akhirnya kami tidur dan beristirahat untuk hari besar besok.

Hari pertama.

Pagi sekali pukul 4.00 kami sudah bangun dan ada yang sedang makan, mandi, serta sholat. Baru jam 5.30 kami benar-benar siap berangkat. Bandung here we go! Selama perjalanan Daru menjadi navigator Akmal melalui google mapsnya. Baru keesokan harinya kami bergantian menjadi navigator pada Akmal. Tujuan pertama kami adalah kawah putih. Begitu tiba, kami harus parkir di tempat yang telah disediakan dan membayar sejumlah 35.000 per orang serta parkir 6.000 per mobil. Kesialan kecil kembali terjadi ketika aku lupa membawa baterai yang kemarin aku charge. Seketika aku tidak mood berfoto-foto. Jadinya sedikit sekali aku mengambil foto selama di Bandung ini. Kurang lebih hingga jam 12, kami menuju Ranca Upas destinasi berikutnya. Ternyata Ranca Upas tidak seperti yang ku bayangkan. Ku pikir benar-benar indah seperti ada di video klip jatuh hati nya Raisa. Ternyata Raisa menggunakan 2 tempat untuk pengambilan video klip, Baluran dan Ranca Upas. Dan sekarang ku pikir bagian indahnya ada di Baluran.

Uang tiket masuk 17.000 per orang cukup membuatku sedikit menyesal. Tapi tak apa. Aku dan teman-temanku tetap menikmati penangkaran rusa. Kapan lagi bisa selfie bareng rusa kan? Haha. Setelahnya aku dan teman-temanku ke situ Patenggang seharga 20.000 per orang + 5.000 per mobil untuk parkir. Kami hanya sejenak menikmati alam di situ Patenggang, sebelum kami menuju hotel kami di daerah Sukajadi.

Perjalanan menuju hotel Sukajadi kami isi dengan permainan ala skinnyfabs. Permainan 2 kata. Jadi, kami mengatakan 2 kata lalu jika ada yang tertawa maka akan diberikan hukuman dipukul kepalanya menggunakan botol kosong. Kata-kata lucu plesetan muncul seperti Ridwan Hamil (Ridwan Kamil), Daru Pribumi (Daru Primadi), Tyo prasejarah (Tyo Prasetyo), dan banyak kata lainnya yang juga lucu. Setelah 1 jam lebih akhirnya kami tiba di Sukajadi dan membeli go food untuk makan. Ayam geprek menjadi pilihan kami seharga 18.000 dan kualitasnya jauh sekali dengan geprek yang ada di Bintaro. Tapi, ini merupakan makanan termurah, jadi ya lumayanlah.

Malamnya kami menuju daerah Braga, Asia Afrika, dan makan di daerah Sudirman. Harga di sana sungguh tidak masuk akal, berbeda dengan di Malang atau Jogjakarta yang serba murah. Makanan di Bandung utamanya di Sudirman dipatok dengan harga yang cukup tinggi seperti batagor seharga 35.000 berisi 4 biji, pisang keju seharga 18.000, dan makanan lain yang juga mahal. Tetapi, ada juga makanan yang murah dan terjangkau. Di daerah Sudirman kami merasa minoritas karena banyak sekali orang beretnis Tionghoa di sana dan banyak gerai yang menjual makanan yang mengandung babi. Sepulangnya kami makan di daerah Braga, tongseng seharga 40.000. Lalu kami menuju hotel untuk beristirahat.

Hari kedua.

Di itenary kami menargetkan pukul 8.00 berangkat. Tapi, seperti biasa banyak temanku yang masih Bangkong dan akhirnya kami baru benar-benar berangkat pukul 10.00. destinasi pertama kami adalah tebing keraton jalan menuju ke sana sungguh sempit dan kecil. Setibanya di sana, ternyata kami diharuskan jalan sejauh 2km atau bisa juga naik ojek dengan harga 50.000 PP. Karena sudah siang dan kami sedang mager, kami memilih untuk sholat di musholla nya saja dan ngopi di Utara cafe dengan pemandangan yang menakjubkan.

Destinasi kedua kami adalah the lodge Maribaya. Perjalanan menuju ke sana berkelok-kelok dan banyak tanjakan tajam. Mobil Akmal sempat tidak kuat menanjak dan dia sedikit panik. Sesampainya di the lodge Maribaya, tempatnya sungguh indah dan menakjubkan. Tapi, sama seperti di Batu. Semua tempat "diuangkan". Di tiap spot foto rata-rata kami harus membayar senilai 20.000 dan kami memilih tidak membayar tiket spot foto sama sekali. Kami hanya menikmati alam seraya sesekali berfoto di tempat-tempat yang sejuk. Setelah sholat ashar kami sejenak menuju fairy garden yang merupakan satu kesatuan paket dengan the lodge Maribaya. Setelahnya kami pulang dan makan seblak jebred yang menurutku cukup enak. Kami juga menghabiskan waktu di surabi serta lalapan di daerah dekat kampus universitas Pasundan.

Hari ketiga

Hari terakhir. Teman-temanku batut bangun pukul 10.00. setelah mandi kami langsung menuju masjid Salman ITB untuk melaksanakan sholat Jumat. Setelahnya kami berwisata street food di sekitar masjid Salman, seperti yang ada di sekitar masjid jami' Malang. Harganya relatif murah dan rasanya juga enak. Aku sangat puas makan minum di situ. Setelah itu kami pulang ke Bintaro dan melanjutkan rutinitas seperti biasa. Terima kasih Bandung!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar