Jumat, 20 Juli 2018

Pengalaman Berada di Maharema PKN STAN

Entahlah kenapa menulis menjadi menyenangkan di saat jam 12 malam. Setelah menonton video Maharema Try Out dan Makrab Maharema, aku jadi sangat nostalgic dan ingin kembali mengulang masa-masa itu. Masa-masa di mana aku benar-benar merasakan adanya keluarga di tanah perantauan. Di Baranade, setiap hari kami ketawa-ketiwi haha-hihi sampai larut malam yang terkadang kami lupa bahwa besok pagi ada kuliah. Tidak jarang juga kami menghabiskan waktu bermain PES dan kami saling kalah mengalahkan. Selalu membully jika lawan kami kalah. "Only ten!!!", teriak mas Zuddin kala mengalahkan Tyo dengan skor 4-3 padahal mas Zuddin hanya memiliki 10 pemain lantaran salah satu pemainnya kena kartu merah. Setiap malam minggu, kami menghabiskan waktu dengan bermain counter strike yang dihubungkan melalui wifi kos-kosan. Kami memiliki nickname sendiri-sendiri. Bahy yang tinggal di sawojajar memilih nickname rajajowas (kebalikan sawojajar), yang kemudian dia modifikasi menjadi rajajowar. Tyo yang berasal dari Wajak Kabupaten Malang tidak ingin kalah, dia memilih nickname WajakMan. Dwi sendiri yang selalu mindblowon memilih nickname "Hantum", katanya itu adalah plesetan dari hantu. Benar-benar mindblowon. Akmal memiliki nickname kememrider. Mas Zuddin memiliki nickname BintangShampoo. Dan sisanya seperti mas tito, mas panji, mas ryan, dan yang lain aku lupa nickname mereka apa. Aku sendiri memilih nickname BulanShampoo karena ingin tiru-tiru Mas Zuddin. Haha.

6 bulan setelah berada di Maharema, diadakan sebuah pertandingan futsal antar organda. Ini adalah kiprah pertamaku dan aku berhasil mencetak 4 gol dan 4 assist dalam 4 pertandingan. Sayangnya, kami tidak berhasil lolos. Namun, aku selalu menjadi pilihan utama karena aku masih fresh, masih bekas sering latiha futsal 3x seminggu dari Foosil Bhawikarsu. Turnamen futsal berikutnya ada di manguni liga futsal nusantara dan aku berhasil menyumbang 5 gol dari 3 pertandingan. Sayangnya, Maharema kembali gagal melaju ke babak 8 besar.

Momen terbaik tentunya saat M-try out dan Makrab yang merupakan satu rangkaian. 2 acara ini menjadi penyatu bagi tiap angkatan dan tiap anggota Maharema. Aku pun sangat ingin kembali ke masa-masa itu. Masa-masa di mana kami benar-benar merasa kompak. Karena, jujur aku sedikit kecewa dengan Maharema angkatan bawahku yang tidak respect sama sekali ke kakak tingkat. Penurunan kualitas juga kentara ditandai tidak adanya Futsal rutin, tidak adanya M-futsal, dan makrab hanya mengundang 2 angkatan saja. sedangkan, angkatanku tidak diundang. Benar-benar amburadul menurutku. Entahlah perasaanku campur aduk antara nostalgic dan geram dengan Maharema. Ketika aku mengingat momenku tingkat 1 aku sangat ingin kembali ke masa-masa Maharema itu. Tapi, ketika aku mengingat momen saat ini, saat penurunan kualitas ini aku benar-benar geram.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar